Kediri, tjahayatimoer.net — Detak pembangunan di jantung transportasi Kota Kediri kian terasa. Revitalisasi Jalan Stasiun yang digarap Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) kini tinggal menyisakan pekerjaan minor. Progresnya telah menembus 98 persen dan ditargetkan resmi dibuka pada awal tahun depan.
Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari, memastikan bahwa proyek strategis ini memasuki fase akhir.
“Sudah hampir selesai, tinggal sekitar 2 persen saja. Insya Allah nanti tahun baru diresmikan,” ujarnya optimistis.
Endang juga mengajak masyarakat untuk terus memberi dukungan agar penyelesaian revitalisasi berjalan lancar dan tepat waktu.
“Mohon doa dan dukungannya agar pengerjaan cepat selesai,” tambahnya.
Revitalisasi Jalan Stasiun bukan sekadar tambal sulam aspal. Sejak Juni hingga Desember 2025, Pemkot Kediri melakukan peningkatan kualitas jalan, rehabilitasi saluran drainase, hingga penataan trotoar secara menyeluruh. Trotoar kini diperluas dan dirancang ramah pejalan kaki, termasuk bagi penyandang disabilitas, menandai keseriusan pemerintah menghadirkan ruang publik yang inklusif.
Pembangunan ini juga sejalan dengan visi besar Kediri City Tourism (D’CITO). Wali Kota Kediri menegaskan kawasan Jalan Stasiun akan disulap menjadi destinasi kunjungan baru, bukan sekadar jalur lalu lintas.
“Nantinya disediakan kursi santai untuk masyarakat yang ingin menikmati suasana Kota Kediri. Ini bagian dari penguatan city tourism,” ungkap Wali Kota Kediri dalam keterangannya, 24 Juni 2025 lalu.
Namun, pembangunan fisik saja tak cukup. Pemerintah juga mengingatkan pentingnya partisipasi publik dalam menjaga fasilitas umum. Wali Kota mengajak masyarakat menghindari vandalisme dan merawat sarana yang telah dibangun.
“Fasilitas ini untuk kepentingan bersama. Mari kita jaga dan rawat agar Kota Kediri semakin nyaman dan membanggakan,” pesannya.
Sebagai salah satu simpul transportasi vital, Stasiun Kediri memiliki nilai strategis yang besar. Berdasarkan hasil survei, tingkat pergerakan penumpang di Stasiun Kediri menempati peringkat kedua se-Jawa Timur. Artinya, wajah kawasan stasiun adalah wajah pertama yang dilihat pendatang—dan revitalisasi ini menjadi investasi jangka panjang bagi citra kota.
Dengan wajah baru Jalan Stasiun, Kota Kediri bukan hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga memperkuat denyut ekonomi, pariwisata, dan mobilitas warga. Sebuah pesan tegas bahwa pembangunan kota bukan soal cepat selesai, melainkan tentang membangun ruang yang layak, manusiawi, dan berkelanjutan.
0 Komentar