KEDIRI, tjahayatimoer.net – Malam di Pelataran Candi Tegowangi, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, berubah menjadi panggung peradaban. Sabtu malam 13 Desember 2025, gelaran Inspiration Art of Tegowangi 2025 sukses memukau pengunjung dan menjadi magnet perhatian publik, khususnya warganet pecinta seni dan budaya.
Event yang digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri ini kembali membuktikan bahwa warisan sejarah bukan sekadar batu bisu, melainkan ruang hidup bagi ekspresi seni dan kreativitas generasi masa kini. Memasuki tahun ketiga penyelenggaraan, Inspiration Art of Tegowangi semakin matang, berkelas, dan sarat makna.
Dengan latar Candi Tegowangi peninggalan Kerajaan Majapahit, suasana sakral dan estetik berpadu sempurna dengan gemulai gerak para penari. Satu per satu sanggar tari terbaik Kabupaten Kediri tampil memikat, seolah menenun kisah masa lalu ke dalam denyut zaman sekarang.
Sanggar Lintang Gumintang membuka panggung dengan Tari Simpang Lima Gumul, menghadirkan simbol ikon Kediri dalam balutan gerak dinamis. Disusul Sanggar Saraswati lewat Tari Panglukat Sangkala yang sarat filosofi pembersihan dan doa. Sanggar Aji Saka menampilkan Tari Wikan Pritha dengan narasi kepahlawanan yang kuat, sementara Sanggar Kameshwara memukau lewat Tari Kalilan yang lembut namun penuh energi. Puncaknya, Sanggar Andhe-Andhe Lumut menutup dengan Tari Ruwat Sudomolo, membawa pesan spiritual tentang penyucian dan keseimbangan hidup.
Sorotan lampu yang berpadu dengan siluet candi menciptakan visual dramatis, membuat setiap gerakan tari terasa hidup dan berjiwa. Tak sedikit penonton mengabadikan momen tersebut dan membanjiri media sosial dengan foto serta video, menjadikan event ini ramai diperbincangkan di dunia maya.
Lebih dari sekadar pagelaran seni, Inspiration Art of Tegowangi 2025 menjadi ruang edukasi budaya. Pemilihan Candi Tegowangi sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Situs bersejarah ini memiliki nilai arkeologis dan historis tinggi, sekaligus menjadi simbol identitas budaya Kediri. Melalui seni, masyarakat diajak untuk mengenal, mengunjungi, menjaga, dan melestarikan peninggalan leluhur.
Penyelenggaraan kegiatan ini mencerminkan kolaborasi nyata antara pemerintah daerah, komunitas seni, dan masyarakat. Sebuah pesan kuat bahwa pelestarian budaya tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus dirawat bersama.
Dengan semangat “Kediri Berbudaya”, event ini menegaskan bahwa kekuatan Kediri terletak pada keberagamannya. Seperti kata Stephen Covey, kekuatan terletak pada perbedaan, bukan pada persamaan.
Inspiration Art of Tegowangi 2025 bukan hanya tontonan, tetapi tuntunan—bahwa seni, sejarah, dan generasi muda bisa berjalan seiring, saling menguatkan, dan mengharumkan nama Kediri di panggung budaya nasional.
Yuk kunjungi, lindungi, dan lestarikan budaya Kediri. Candi Tegowangi bukan sekadar masa lalu, tapi inspirasi untuk masa depan.

0 Komentar