Jakarta tjahayatimoer.net – Polres Metro Jakarta Timur menangkap empat orang terduga pelaku perusakan kantor polisi di wilayahnya. Aksi anarkis tersebut pecah saat gelombang demonstrasi pekan lalu yang berujung ricuh.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, menyebut para terduga pelaku kini tengah diperiksa intensif untuk mendalami peran masing-masing.

“Polsek Jatinegara dua orang, Polsek Cipayung satu orang, Polres Metro Jaktim satu orang. Perannya belum bisa kami sampaikan karena masih ada kelompok lain yang sedang kami kejar,” ujar Dicky, Jumat (5/9).

Kronologi Kericuhan

Kerusuhan terjadi pada Sabtu (30/8) dini hari. Ratusan massa menyerang Polres Metro Jakarta Timur dengan lemparan batu dan benda keras. Akibatnya, puluhan kendaraan, baik mobil maupun motor yang terparkir di halaman kantor polisi, ludes terbakar.

Insiden itu dipicu oleh kemarahan massa setelah sebuah kendaraan taktis (Rantis) Brimob menabrak hingga melindas seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di tengah aksi 28 Agustus. Padahal, korban bukan bagian dari massa demonstrasi.

Latar Belakang Aksi

Gelombang demonstrasi sebelumnya meletus di berbagai kota di Indonesia. Akar persoalannya adalah kebijakan tunjangan bagi anggota DPR yang dinilai tidak peka terhadap kondisi rakyat di tengah tekanan ekonomi.

Selain itu, massa juga membawa sederet tuntutan lain, antara lain:

  • pembebasan demonstran yang ditahan,

  • penghentian tindakan represif aparat,

  • transparansi proses hukum dugaan pelanggaran HAM,

  • penolakan campur tangan militer dalam urusan keamanan sipil,

  • serta desakan atas upah layak dan pencegahan PHK massal.

Namun di lapangan, aksi damai tersebut dimanfaatkan kelompok tak dikenal untuk memicu kerusuhan hingga merusak fasilitas publik.