KEDIRI,  tjahayatimoer.net– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menggelar aksi kerja bakti massal untuk membersihkan puing-puing sisa kerusuhan yang terjadi pada 30 Agustus lalu. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa dengan melibatkan ribuan warga dari berbagai daerah.

Dalam aksi tersebut, Bupati Hanindhito atau Mas Dhito mengajak masyarakat untuk bergotong royong memulihkan kondisi Pemkab Kediri. Ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan warga yang terlibat dalam penjarahan aset pemerintah agar segera mengembalikan barang-barang hasil jarahan.

Mas Dhito memberi batas waktu hingga Sabtu (6/9/2025) sebagai kesempatan terakhir bagi para pelaku untuk menyerahkan kembali barang yang diambil.
“Jika tidak dikembalikan, siapapun yang terlibat –baik provokator, pelaku penjarahan, maupun mereka yang ikut-ikutan– akan diproses secara hukum,” tegasnya, Jumat (5/9).

Koordinasi dengan Aparat dan Pemerintah Pusat

Mas Dhito menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Pare terkait mekanisme pengembalian barang dan penindakan hukum. Selain itu, ia juga menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membahas rencana pembangunan kembali gedung Pemkab Kediri yang terbakar saat kerusuhan.

“Sore ini saya akan ke Surabaya untuk melapor ke Kemendagri. Selama lima hari terakhir, mereka terus memantau perkembangan di Kediri,” ungkap Mas Dhito.

Menurutnya, Kemendagri memberi perhatian khusus agar proses pemulihan berjalan cepat. Termasuk dalam hal penguatan usulan perbaikan gedung yang akan diteruskan ke Kementerian PU melalui Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri.

Kerja Bakti Guyub dan Penuh Semangat

Pantauan di lapangan, aksi bersih-bersih berjalan penuh kebersamaan. Ribuan warga datang membawa alat sederhana seperti sapu, sekop, dan gerobak untuk membersihkan area yang dipenuhi puing-puing. Bahkan, beberapa di antaranya bekerja sama memindahkan kerangka mobil yang hangus terbakar.

“Hari ini libur, jadi saya diarahkan guru untuk ikut membantu,” ujar Revaldo Putra Hidayat (13), siswa MTsN 9 sekaligus warga Doko, Ngasem, yang ikut dalam kegiatan ini. Ia berharap Pemkab Kediri bisa segera pulih dan kembali seperti sedia kala.

Mas Dhito juga ikut turun langsung membersihkan area pemkab. Usai kegiatan itu, ia meletakkan fragmen arca Kepala Ganesha yang sempat dijarah ke Museum Bagawanta Bhari sebagai simbol pemulihan Kediri.

“Arca sudah dikembalikan secara simbolis dan selanjutnya akan disimpan di tempat yang lebih aman,” jelas Mas Dhito.

Ribuan Warga dari Berbagai Daerah Ikut Serta

Tidak hanya warga Kabupaten Kediri, peserta kerja bakti juga datang dari Kota Kediri, Trenggalek, hingga Nganjuk. Pemkab Kediri bahkan menyiapkan dapur umum dengan ribuan porsi makanan untuk peserta kegiatan.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang meluangkan waktu di hari libur Maulid Nabi untuk membersihkan area Pemkab Kediri. Ini wujud empati dan rasa kemanusiaan. Kita bersama-sama menjaga rumah rakyat,” pungkas Mas Dhito.

Aksi kerja bakti ini menjadi simbol kebangkitan Kabupaten Kediri setelah kerusuhan yang menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas pemerintah dan menjadi langkah awal menuju pemulihan bersama.(red.al)