Kediri,  tjahayatimoer.net – Fenomena unik tengah terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan di Kediri. Istilah Rojali (Rombongan Jalan-Jalan Lihat-lihat) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya-nanya) kini kerap disebut oleh para pengunjung mal yang lebih memilih datang hanya untuk sekadar jalan-jalan, mencicipi tester produk, atau melihat barang, namun akhirnya melakukan transaksi di toko online.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Kediri bersama keterangan pelaku usaha, kelompok ini umumnya beranggotakan pelajar, mahasiswa, hingga ibu muda dengan rentang usia 18 hingga 30 tahun. Bagi mereka, aktivitas ini dianggap wajar karena tujuan ke mal tidak melulu untuk belanja, tetapi juga bersantai.
“Kalau habis ada urusan, enak mampir ke mal buat ngadem. Kadang cuma duduk, lihat-lihat baju atau produk make-up,” ungkap Ita, warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang sering mengunjungi Kediri Mall.

Beberapa toko yang kerap didatangi adalah gerai produk kecantikan dengan tester gratis seperti Guardian, atau toko pakaian seperti Matahari. Setelah mencoba produk secara langsung, banyak di antara mereka membandingkan harga dengan toko online. Hasilnya, belanja daring lebih menarik karena banyak promo dan diskon.
“Lebih nyaman beli online, terutama make-up. Soalnya lebih murah dan ada diskon. Ke mal cuma buat lihat barang langsung atau nyoba shade yang pas, karena kalau online kan gak bisa coba,” kata Titi, salah satu pengunjung Kediri Mall.

Selain faktor harga, fleksibilitas waktu juga menjadi alasan. Mereka bisa membeli kapan pun, bahkan menunggu hingga memiliki uang.
“Bisa check out kapan aja, kalau sudah ada uangnya,” tambahnya.

Namun, tidak semua pengunjung merasa nyaman hanya sekadar mencoba. Dahlia, warga Kecamatan Mojoroto, mengaku terkadang sungkan sehingga tetap membeli satu barang meski yang paling murah.
“Kadang nggak enak kalau nggak beli sama sekali. Jadi ya akhirnya beli yang murah aja,” ujarnya.

Berbeda dengan Dahlia, Titi menilai mencoba tester adalah hak konsumen. Menurutnya, hal itu tidak melanggar aturan.
“Itu kan hak pembeli. Lagi pula yang dicoba tester, bukan produk baru. Jadi wajar saja,” jelasnya.

Di sisi lain, sebagian pengunjung justru memberi masukan kepada pengelola mal dan pemilik toko. Mereka menilai agar toko fisik tetap diminati, sebaiknya menghadirkan promo menarik seperti yang ditawarkan toko online.
“Kalau harga sama, plus ada diskon atau bonus khusus pelanggan, pasti lebih banyak yang mau beli langsung di mal,” saran Dahlia.

Fenomena Rojali dan Rohana ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola pusat perbelanjaan, bagaimana menjaga daya tarik mal di tengah maraknya belanja daring yang semakin digemari masyarakat.