KEDIRI,    tjahayatimoer.net         – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswari, menegaskan pentingnya penerapan kepemimpinan transformasional di era digital saat ini. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Leadership Forum di Polinema PSDKU Kediri, Sabtu (19/7).

Menurut Wali Kota yang akrab disapa Mbak Wali itu, kepemimpinan transformasional sangat dibutuhkan untuk mendorong perubahan mendalam, baik pada individu maupun sistem organisasi.

“Ada empat kunci dalam kepemimpinan transformasional. Pertama, pengaruh ideal, di mana pemimpin harus menjadi teladan. Kedua, motivasi inspiratif, yakni mampu menyampaikan visi yang jelas dan menggugah. Ketiga, stimulasi intelektual, yaitu mendorong anggota untuk berkembang dan berkolaborasi. Keempat, pertimbangan individu, yakni memperhatikan kebutuhan serta potensi masing-masing anggota,” jelasnya.

Namun demikian, Mbak Wali menekankan bahwa kepemimpinan transformasional harus dilengkapi dengan gaya kepemimpinan kolaboratif. Pemimpin dituntut membuka ruang seluas-luasnya agar setiap individu bisa terlibat dalam pencapaian tujuan bersama.

“Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kepemimpinan kolaboratif menjadi kunci. Transformasi tidak bisa hanya dari satu orang. Perlu kekompakan semua elemen,” katanya.

Ia menambahkan, salah satu indikator keberhasilan transformasi di Kota Kediri bisa dilihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dari 78,78 pada tahun 2020, meningkat menjadi 81,88 di tahun 2024. Kenaikan tersebut didukung peningkatan di semua komponen penyusun IPM.

Dalam 100 hari pertamanya menjabat, Mbak Wali juga telah meluncurkan sejumlah program prioritas, seperti Lapor Mbak Wali 112, mobil pelayanan masyarakat, dan pemberian insentif bagi guru ngaji/madin. Program-program tersebut dinilai menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam proses transformasi, tidak hanya melalui pendekatan pentahelix (pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media), namun juga hexahelix dengan melibatkan komunitas.

“Transformasi tidak bisa dilakukan sendirian. Mahasiswa di sini adalah agen perubahan. Masa depan Kota Kediri ada di tangan kalian. Mari kita berkolaborasi untuk menjadikan Kota Kediri lebih maju dan MAPAN,” tandasnya. (RED.A)