Kediri, tjahayatimoer.net – Fakta mengejutkan terungkap dalam kasus penemuan mayat perempuan muda di pinggir jalan nasional Blitar-Malang. Korban yang diketahui bernama Dita Oktavia (21), warga Dusun Purworejo, Desa Punjul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, ternyata tewas di tangan kekasihnya sendiri.
Pelaku pembunuhan adalah Choirul Huda, pria asal Kabupaten Kediri yang diketahui merupakan pacar korban. Berdasarkan hasil penyelidikan, keduanya sempat bepergian bersama pada Minggu malam (6/7/2025) ke Kabupaten Nganjuk untuk menonton karnaval.
Namun, perjalanan itu berujung petaka. Menurut Wakapolres Blitar Kompol Fadillah Langko Panara, keduanya terlibat pertengkaran hebat dalam perjalanan pulang. Choirul, yang terbakar emosi, diduga memukuli korban secara brutal di bagian kepala, hidung, dan mulut, bahkan saat masih di atas sepeda motor.
“Korban diperkirakan meninggal dunia ketika melintasi Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Blitar. Saat itu, kondisi korban sudah lemas akibat pukulan berulang,” terang Kompol Fadillah dalam konferensi pers, Selasa (9/7/2025).
Ironisnya, alih-alih menyelamatkan korban, pelaku malah terus melanjutkan perjalanan hingga motornya kehabisan bensin di wilayah Desa Popoh, Kecamatan Selopuro. Di lokasi itulah Choirul membuang jasad Dita di pinggir jalan, lalu menutupinya dengan dedaunan agar tak mudah dikenali warga.
Keluarga Terpukul, Dita Tinggalkan Anak Balita
Pihak keluarga korban sangat terpukul atas kejadian tersebut. Budi Kurniawan, kakak kandung Dita, mengatakan adiknya sempat pamit keluar rumah pada Jumat malam (4/7) dengan alasan hendak mengantar berkat ke rumah bosnya. Sejak saat itu, Dita tak pernah kembali.
“Kami kira dia cuma keluar sebentar. Tapi ternyata... dia tidak pernah kembali,” tutur Budi dengan suara lirih, mengenang sosok adiknya yang dikenal gigih bekerja demi anak semata wayangnya yang masih berusia 14 bulan.
Keluarga baru mengetahui kabar kematian Dita dari unggahan media sosial tentang penemuan mayat perempuan muda di Blitar.
Pelaku Terancam Hukuman Berat
Kini Choirul telah diamankan pihak kepolisian. Polisi masih menyelidiki apakah pembunuhan ini dilakukan secara spontan karena emosi sesaat, atau ada motif dan niat jahat yang direncanakan sebelumnya.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang bahaya kekerasan dalam hubungan (dating violence), yang tak jarang berujung maut.
Kini, Dita hanya bisa dikenang sebagai ibu muda yang gigih bekerja demi anaknya, sementara sang buah hati hanya bisa terus memanggil nama ibunya yang tak akan pernah kembali. (red.a)
0 Komentar