Garut, tjahayatimoer.net – Tragedi mewarnai pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang digelar Jumat (18/7) di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Garut. Acara yang menyatukan putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, itu berubah menjadi duka setelah tiga orang meninggal dunia akibat insiden desak-desakan.
Ketiga korban meninggal diduga terjebak dalam kerumunan warga yang berebut masuk ke pendopo untuk mendapatkan makanan gratis. Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, tepat setelah salat Jumat, saat ribuan warga memadati lokasi pesta.
“Warga berbondong-bondong sejak pagi dan memuncak selepas salat Jumat,” ujar Deden Rahadian, kontributor CNN Indonesia di Garut. Ia menyebutkan acara hiburan rakyat memang terbuka untuk umum dan menyedot animo luar biasa dari masyarakat.
Korban Termasuk Anak dan Polisi
Menurut informasi yang dihimpun, korban tewas terdiri dari seorang anak perempuan berusia 8 tahun, seorang lanjut usia, dan seorang anggota polisi.
"Korban anak kecil kemungkinan besar terjebak dan terinjak dalam kerumunan,” ujar Deden.
Polda Jawa Barat mengonfirmasi salah satu korban adalah anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek di lingkungan Polres Garut, bernama Cecep. Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, almarhum sempat membantu mengamankan warga yang pingsan saat desak-desakan, sebelum akhirnya juga jatuh pingsan dan meninggal dunia.
“Setelah membantu warga, beliau istirahat duduk, lalu mendadak pingsan. Saat dibawa ke rumah sakit oleh ambulans, sudah dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya.
Banyak Warga Dilarikan ke RS
Selain korban tewas, puluhan warga lainnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat sesak napas dan kekurangan oksigen. Petugas medis di RS Garut terus memberikan penanganan kepada warga yang mengalami kondisi lemah akibat kerumunan padat tersebut.
Antusiasme masyarakat Garut yang begitu tinggi terhadap acara ini, meskipun menunjukkan kedekatan pemimpin dengan rakyat, ternyata memicu tragedi karena kurangnya pengamanan dan pengaturan arus pengunjung.
Pihak keluarga dan panitia belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. (RED.A)
0 Komentar