Kediri, tjahayatimoer.net   – Bakat dan minat di dunia modelling telah membawa Tiara Suci Aspitasari menapaki banyak pengalaman sekaligus kemandirian finansial sejak usia muda. Perempuan asal Desa Gempolan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri itu kini tak hanya sukses di dunia pageant, namun juga aktif berkarier di dunia perbankan.

Dikenal akrab dengan sapaan Tiara, gadis kelahiran tahun 2000 ini mulai menapaki dunia modelling sejak usia empat tahun. Kecintaannya pada panggung fashion tak lepas dari peran orang tuanya, terutama sang ibu, Tri Asmini, yang memiliki latar belakang dunia modelling dan pernah menjadi pramugari kapal pesiar.

“Sejak kecil memang sudah sering diikutkan ke event-event fashion show anak, karnaval, atau acara internal sekolah,” ungkap Tiara.

Ketertarikannya pada dunia modelling semakin menguat saat dirinya kerap menonton ajang Puteri Indonesia di televisi. Saat duduk di bangku MTs, Tiara mengikuti ajang Jaka-Gadis Batik 2015 yang memperkuat pijakan awalnya di dunia pageant.

Saat SMA, kemampuannya menarik perhatian manajemen make-up artist (MUA). Ia kerap dipercaya menjadi model dalam berbagai event, bahkan hingga ke luar kota.

“Sering ikut event modelling. Dapat upah juga, jadi sejak SMA sudah tidak pernah bergantung lagi pada orang tua,” ujar alumnus SMAN 2 Pare ini.

Bagi Tiara, dunia modelling bukan hanya panggung penuh cahaya lampu sorot. Lebih dari itu, dunia ini telah menjadi ladang pengalaman sekaligus sumber pemasukan yang membuatnya mandiri secara finansial sejak remaja.

Setelah lulus dari Universitas Terbuka Kediri jurusan Ekonomi Pembangunan, Tiara melanjutkan karier profesionalnya dengan bekerja di sektor perbankan. Namun, semangatnya di dunia modelling dan pageant tak pernah padam.

Tahun 2019, ia sukses meraih gelar Kirana Wakil 1 dalam ajang Inu Kirana Kabupaten Kediri, yang semakin memperkuat eksistensinya di dunia pageant.

Kini, di tengah kesibukannya sebagai pegawai bank, Tiara masih aktif menerima undangan sebagai model dan tak menutup kemungkinan untuk kembali mengikuti ajang pageant di masa depan.

“Aku ingin membuktikan bahwa bakat dan skill yang sudah kita miliki tetap bisa dikembangkan meski kita sibuk berkarier. Kita tetap bisa berdaya, berbagi, dan menginspirasi,” ungkapnya.

Melalui kiprah dan semangatnya, Tiara ingin menjadi contoh bahwa perempuan bisa tetap menyalakan passion di tengah kesibukan kerja, dan menjadikan hobi sebagai jalan menuju kemandirian dan keberdayaan.  (red.a)