Lumajang, tjahayatimoer.net – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Berdasarkan laporan Pos Pengamatan dan PVMBG melalui aplikasi MAGMA Indonesia, berikut rangkumannya:
Detik-detik Erupsi
Erupsi pertama terjadi pada pukul 04.30 WIB, menaikkan kolom abu setinggi ± 800 m di atas puncak (± 4.476 m dpl), dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 170 detik Databoks+7ANTARA News+7Facebook+7.
Letusan kedua muncul pukul 07.42 WIB, menghasilkan kolom abu mencapai 1.000 m di atas puncak (± 4.676 m dpl), tercatat di seismograf selama 158 detik, dengan abu berwarna putih–kelabu dan intensitas tebal mengarah ke barat daya ANTARA News+1Murianews+1.
Rekor Seismik dalam Sehari
PVMBG mencatat aktivitas gempa signifikan sepanjang 16 Juli – 17 Juli:
32 gempa letusan (amplitudo 10–22 mm)
Di tambahan, tercatat beberapa gempa guguran, embusan, harmonik, serta gempa tektonik lokal dan jauh Wikipedia+6ANTARA News+6Radar Madiun - Terdepan Kabarkan Fakta+6.
Status & Peringatan Resmi
Status aktivitas masih di Level II – Waspada, dengan awan panas, guguran lava, dan lahar sebagai potensi bahaya utama Suara Surabaya+12ANTARA News+12Murianews+12.
Masyarakat dan pengunjung kawasan dilarang memasuki area radius:
3 km dari kawah puncak
8 km ke arah tenggara melalui aliran Besuk Kobokan
≥ 500 m dari tepi sungai di lembah termasuk Besuk Kobokan, Bang, Kembar, dan Sat Program Vulkanisme Global SmithsonianProgram Vulkanisme Global Smithsonian+4ANTARA News+4Radar Madiun - Terdepan Kabarkan Fakta+4.
Risiko & Dampak Potensial
Pengawasan ketat diterapkan karena risiko:
Lontaran batu pijar
Awan panas dan lahar hujan/panas
Guguran material ke aliran sungai dan lembah hulu puncak ANTARA News.
Saran & Rekomendasi
Pendaki, wisatawan, dan pekerja harus menunda aktivitas di sekitar Semeru hingga situasi terkendali.
Warga setempat diminta tetap waspada, terutama saat hujan deras yang dapat memicu lahar dingin.
Pihak berwenang diimbau memperketat zona larangan dan jalur evakuasi darurat. (RED.A)
0 Komentar