KEDIRI, tjahayatimoer.net – Komitmen terhadap pembangunan yang selaras dengan kelestarian lingkungan menjadi bagian tak terpisahkan dalam gelaran Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) IV ke-13 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Kota Kediri pada 16–18 Juli 2025.
Mengangkat semangat “Pembangunan Berkelanjutan Menuju Kota MAPAN”, forum ini tidak hanya menyentuh aspek kebijakan antarpemerintah kota, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk konkret melalui aksi lingkungan hidup.
Salah satu agenda penting yang akan digelar pada hari terakhir, Jumat (18/7/2025), adalah penanaman pohon serta penebaran benih ikan lokal di kawasan Taman Brantas dan Sungai Brantas. Kepala Bagian Pemerintahan Kota Kediri, Ade Trifianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang rutin dilakukan dalam setiap forum APEKSI baik pada tingkat musyawarah wilayah maupun rapat kerja.
“Penanaman pohon ini menjadi bentuk kepedulian nyata terhadap keterbatasan ruang hijau di wilayah perkotaan. Kota-kota kini makin sempit ruang terbukanya akibat urbanisasi,” ujarnya.
Menurut Ade, langkah ini tidak hanya sekadar menambah vegetasi kota, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan layak bagi warganya. Ruang terbuka hijau harus hadir sebagai bagian dari hak dasar masyarakat perkotaan.
Menambahkan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin, menyebut bahwa kegiatan tebar benih ikan endemik menjadi bagian penting dari pelestarian ekosistem air di Sungai Brantas.
“Jenis ikan yang ditebar nanti adalah spesies lokal seperti Ikan Dewa dan Sengkaring, yang memang menjadi bagian dari ekosistem asli Sungai Brantas,” ungkap Imam.
Ia menegaskan bahwa menjaga kelestarian sungai sangat penting mengingat Sungai Brantas merupakan salah satu sumber kehidupan utama di Pulau Jawa. Selain sebagai sumber air, sungai ini juga menopang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai kota yang dilaluinya.
“Harapannya, aksi ini bisa menjadi pemantik kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian sungai dan lingkungan sekitar,” tambahnya.
Taman Brantas sendiri dipilih sebagai lokasi karena letaknya strategis di tengah kota dan berada di tepian Sungai Brantas. Imam menyebut taman ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan menjadi tempat interaksi warga yang sangat vital.
“Selain sebagai hutan kota, Taman Brantas juga menjadi ruang edukasi dan rekreasi, maka sudah sepantasnya kita jaga keberlangsungannya,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Kota Kediri ditunjuk menjadi tuan rumah Muskomwil IV APEKSI tahun ini. Sebanyak 13 wali kota dari berbagai daerah akan menghadiri rangkaian kegiatan, antara lain dari Kota Madiun, Blitar, Mojokerto, Batu, Malang, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Denpasar, Mataram, Bima, dan Kupang.
Masyarakat pun turut dilibatkan dalam kemeriahan acara, mulai dari pameran Kediri City Expo yang menampilkan produk UMKM unggulan, hingga hiburan Gala Dinner dengan penampilan spesial dari Ghea Indrawari. Kegiatan ditutup dengan semarak Apeksi Nite Carnival yang akan menghadirkan pawai budaya spektakuler dari 13 kota peserta.(RED.AL)
0 Komentar