Los Angeles, tjahayatimoer.net – Ledakan hebat mengguncang sebuah fasilitas pelatihan kepolisian di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (18/7/2025). Insiden tragis tersebut menewaskan sedikitnya tiga anggota Kepolisian Los Angeles dan memicu penyelidikan besar-besaran dari berbagai lembaga penegak hukum federal.
“Tragis, mereka ada tiga anggota kepolisian yang tewas,” ungkap Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP, Sabtu (19/7/2025).
Luna menjelaskan bahwa ketiga korban merupakan anggota aktif dengan total masa pengabdian mencapai 74 tahun. Ia menambahkan bahwa tidak ada anggota kepolisian lainnya yang mengalami luka atau harus dilarikan ke rumah sakit. Identitas para korban masih belum diungkap kepada publik.
Ini menjadi insiden dengan jumlah korban jiwa terbanyak yang pernah dialami departemen kepolisian tersebut sejak tahun 1857.
Sejumlah personel dari Biro Investigasi Federal (FBI), Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak (ATF), hingga unit penjinak bom dari Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD), telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Regu penjinak bom berhasil mengamankan area dalam waktu 30 menit setelah ledakan.
“Kita harus kembali dan menyelidiki apa yang terjadi sejak awal. Saya tidak memiliki faktanya saat ini, tapi tidak ada ancaman bagi masyarakat,” tegas Luna dalam konferensi pers.
Supervisor wilayah tempat kejadian, Kathryn Barger, menepis adanya unsur terorisme dalam insiden ini.
“Awalnya ada spekulasi bahwa ini disengaja oleh sejumlah teroris, tapi ternyata tidak. Ini kecelakaan tragis,” ujarnya.
Sementara itu, laporan Los Angeles Times menyebutkan bahwa ledakan terjadi saat regu penjinak bom tengah memindahkan bahan peledak menyusul peringatan ancaman bom di lokasi. Area parkir di sekitar fasilitas tersebut kini dipasangi perimeter keamanan yang ketat.
Jaksa Agung AS, Pam Bondi, turut menyampaikan belasungkawa dan memastikan penyelidikan menyeluruh akan dilakukan.
“Ini insiden mengerikan yang menewaskan sedikitnya tiga orang. Tim penyidik kami sedang berada di lokasi untuk menyelidiki lebih lanjut,” ujar Bondi.
Hingga kini, penyebab pasti ledakan masih belum diketahui dan investigasi terus berlangsung. (RED.A)
0 Komentar