GARUT,     tjahayatimoer.net       – Jalur pendakian Gunung Cikuray melalui Tapak Gerot di Desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, akan ditutup sementara mulai 14 hingga 31 Juli 2025. Penutupan ini dilakukan untuk memberi ruang bagi satwa endemik, khususnya merak, yang tengah memasuki musim kawin.

Ketua Yayasan Tapak Gerot, Ujang Ridwan Fauzi, yang akrab disapa Hendro, menyebutkan bahwa aktivitas pendakian dapat mengganggu proses berkembang biak satwa liar di kawasan tersebut. "Saat ini adalah waktu penting bagi merak. Mereka butuh ketenangan untuk berkembang biak," kata Hendro, Jumat (11/7/2025).

Keputusan Berdasarkan Siklus Alam dan Informasi Warga

Meski belum ada data resmi terkait populasi merak di Cikuray, Hendro mengatakan bahwa keputusan ini mengacu pada penelitian sebelumnya serta pengetahuan masyarakat lokal. “Kami mengandalkan informasi dari warga dan para sesepuh yang sudah lama mengenal ekosistem di sini,” tambahnya.

Menurutnya, penghormatan terhadap hak hidup satwa liar adalah bagian dari tanggung jawab manusia terhadap alam. Ia pun mengajak semua pihak, termasuk pendaki, untuk turut menjaga keseimbangan ekosistem.

Perawatan Fasilitas Pendakian Selama Penutupan

Selama jalur ditutup, pengelola akan melakukan perawatan dan pembenahan fasilitas pendakian seperti jalur, basecamp, serta sarana pendukung lainnya. Langkah ini juga sekaligus sebagai persiapan menyambut musim pendakian berikutnya dengan kondisi yang lebih baik.

“Ini momen untuk memperbaiki fasilitas. Kami harap para pendaki memahami penutupan ini bukan untuk membatasi, tetapi untuk menjaga kelestarian Cikuray ke depan,” ujar Hendro.

Penutupan jalur ini juga diharapkan menjadi momentum bagi pihak kampus atau lembaga konservasi untuk melakukan penelitian tentang satwa liar di Gunung Cikuray, guna memperkuat upaya konservasi berbasis ilmiah di masa depan. (RED.A)