Kediri,  tjahayatimoer.net – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri melakukan inspeksi langsung ke sembilan pasar tradisional guna memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok, terutama menjelang masa rawan inflasi.

Dari hasil pemantauan tersebut, diketahui bahwa komoditas cabai rawit mencatatkan selisih harga paling tinggi antar pasar, dibandingkan dengan bahan pangan lainnya.

Kegiatan pemantauan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengendalian inflasi daerah, serta upaya menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat.

Tim dari DKPP Kota Kediri mencatat bahwa perbedaan harga cabai rawit dapat mencapai angka signifikan, dipengaruhi oleh pasokan, kondisi cuaca, serta distribusi dari petani ke pedagang.

“Pemantauan harga di sembilan titik pasar ini penting untuk memastikan stabilitas harga, terutama pada komoditas yang sensitif terhadap fluktuasi seperti cabai rawit,” ungkap salah satu pejabat DKPP Kota Kediri saat di lokasi.

DKPP akan melaporkan hasil pemantauan ini ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk ditindaklanjuti dalam bentuk intervensi kebijakan, seperti operasi pasar atau distribusi dari sentra produksi.

Langkah ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, serta mengantisipasi lonjakan harga secara tiba-tiba, terutama menjelang hari besar atau musim tertentu.(RED.AL)