KEDIRI, tjahayatimoer.net – Dunia penerbangan kembali berduka. Pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI 717 jenis Boeing 787-8 Dreamliner mengalami kecelakaan tragis pada Kamis (12/6/2025) siang waktu setempat di Ahmedabad, Gujarat, India. Pesawat tersebut sedianya terbang menuju Bandara Gatwick, London, Inggris.
Komisaris Kepolisian Ahmedabad, Gyanendra Singh Malik, mengonfirmasi bahwa kecelakaan ini menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Dari 261 orang yang berada dalam pesawat dan wilayah sekitar lokasi kejadian, nyaris semuanya dinyatakan meninggal dunia.
“Sejauh ini, kami tidak menemukan indikasi adanya korban yang berhasil selamat, kecuali satu orang,” jelas Malik dalam keterangan persnya.
Pesawat tersebut membawa 242 orang, terdiri atas 2 pilot, 10 awak kabin, dan 230 penumpang. Di antara mereka terdapat 169 warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh orang asal Portugal, dan satu warga Kanada. Selain itu, 19 orang lainnya berada di area jatuhnya pesawat dan turut menjadi korban.
Pesawat naas itu diketahui lepas landas dan kehilangan sinyal pada pukul 13.38 siang waktu lokal, tepat di ketinggian 625 kaki menurut pantauan FlightRadar24. Seharusnya, pesawat tiba di London pada pukul 18.25 waktu Inggris.
Satu-satunya penumpang yang berhasil selamat adalah Vishwash Kumar Ramesh, yang saat kejadian duduk di kursi nomor 11A. Saat ini ia tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Dalam kondisi sadar, Ramesh sempat memberikan keterangan singkat kepada tim medis dan aparat. Ia mengatakan bahwa kurang dari semenit setelah pesawat mengudara, terdengar dentuman keras di bagian bawah badan pesawat. “Sekitar 30 detik setelah tinggal landas, terdengar suara aneh, seperti ledakan. Lalu pesawat langsung menukik tajam,” ungkapnya dengan suara gemetar.
Ramesh diketahui terbang bersama saudaranya, Ajay Kumar Ramesh, dalam kunjungan keluarga ke India. Namun hingga saat ini, keberadaan sang saudara masih belum diketahui.
Tim penyelamat dari otoritas India terus bekerja keras di lokasi kejadian yang dipenuhi puing-puing pesawat dan barang-barang korban. Proses identifikasi jenazah dan investigasi penyebab pasti kecelakaan masih berlangsung dengan pengawasan langsung dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India.
Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan udara paling mematikan yang dialami maskapai Air India dalam satu dekade terakhir. Duka mendalam pun menyelimuti keluarga korban dan dunia internasional.(red.al)
0 Komentar