tjahayatimoer.net -Apakah kamu pernah merasakan kerinduan yang aneh terhadap seseorang yang sebenarnya tidak pernah benar-benar hadir dalam hidupmu? Bukan mantan, bukan gebetan, bahkan bukan teman dekat. Hanya seseorang yang pernah sebatas saling lihat, saling sapa sekilas, atau hanya sering muncul di feed media sosial.
Meski tak pernah ada cerita nyata, kenapa rasanya seperti ada yang tertinggal?
Yang Dirindukan Bukan Dirinya, Tapi Imajinasi Kita Tentangnya
Perasaan ini seringkali bukan tentang orang itu secara utuh. Yang kita rindukan adalah harapan, angan-angan, atau potongan skenario yang kita ciptakan sendiri di dalam kepala. Bayangan tentang bagaimana seandainya kita lebih dekat dengannya, lebih sering ngobrol, atau lebih dari sekadar "teman satu kelas yang tak pernah bicara."
Harapan yang tidak pernah terwujud itulah yang menjelma menjadi kerinduan diam-diam.
Momen Sekilas yang Menancap
Kadang, kita hanya butuh satu momen—tatapan singkat, senyum yang tulus, atau cara dia bersikap pada orang lain—untuk membentuk kesan yang membekas lama. Momen itu tumbuh menjadi memori samar yang perlahan melekat, meski tak pernah jadi nyata.
Itu seperti lagu yang hanya terdengar sekali, tapi terus terngiang. Bukan karena lagunya luar biasa, tapi karena waktu dan suasana saat mendengarnya begitu berarti.
Rindu Tak Butuh Logika
Rasa kangen tidak selalu lahir dari hubungan yang dalam. Sama seperti kita bisa merindukan aroma hujan, senja, atau kenangan masa kecil—kerinduan bisa hadir tanpa alasan yang masuk akal. Bahkan, kepada orang asing yang pernah memberi secuil rasa hangat di tengah keramaian.
Mungkin, Kita Sebenarnya Merindukan Diri Kita yang Lama
Seseorang itu mungkin hadir dalam fase hidup yang berkesan—saat kamu sedang penuh semangat, jatuh cinta, atau justru merasa sendiri. Ketika mengingatnya, sebenarnya kamu sedang mengenang dirimu sendiri pada masa itu. Rindu itu pun bukan hanya untuk dia, tapi untuk versi dirimu yang pernah hidup bersisian dengan kehadirannya, walau sebentar.
Boleh Rindu, Tapi Jangan Tersesat
Tak apa jika hati sesekali terasa sesak karena perasaan yang menggantung. Tapi penting untuk tahu: tidak semua rasa harus dicari ujungnya. Kadang, rindu hanyalah bagian dari kisah yang memang tak pernah dimulai.
Manusia memang cenderung menyimpan yang tak tuntas. Tapi bukan berarti kita harus terus menoleh ke belakang, menunggu seseorang yang bahkan mungkin tak pernah sadar kita pernah menyimpannya diam-diam di hati.
Yang penting, kamu tahu kapan harus kembali melangkah. Karena yang sebatas lewat, tak seharusnya mengikat langkahmu terlalu lama.(red.al)
0 Komentar