KEDIRI,  tjahayatimoer.net – Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-4, RSUD Kilisuci Kota Kediri meluncurkan program unggulan bertajuk Come In Public (CIP) yang digelar di pelataran Balai Kota Kediri, Selasa (24/6/2025). Program ini menghadirkan layanan kesehatan gratis yang terbuka bagi masyarakat umum serta para aparatur sipil negara (ASN), dengan tujuan utama meningkatkan aksesibilitas layanan medis sekaligus kesadaran akan pentingnya deteksi dini penyakit metabolik.

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan langsung disambut antusias oleh peserta. Dalam waktu kurang dari setengah jam, kuota awal yang disiapkan sebanyak 100 orang langsung nyaris terpenuhi. Melihat tingginya minat, pihak penyelenggara menambah kuota menjadi 150 peserta atas saran langsung dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri.

"Kegiatan ini merupakan bentuk ekspansi layanan kami ke luar gedung rumah sakit, agar pelayanan kesehatan bisa lebih menjangkau masyarakat, terutama mereka yang memiliki kesibukan tinggi dan tidak sempat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," ujar Plt Direktur RSUD Kilisuci, dr. Endiani Roosiwardhani, di sela kegiatan.

Layanan yang diberikan pada program CIP meliputi pemeriksaan kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Tidak seperti pemeriksaan cepat biasa yang hanya memakai alat stik tetes, metode pengambilan sampel pada program ini menggunakan darah vena yang kemudian dikirim ke laboratorium RSUD Kilisuci. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat dijadikan dasar rujukan jika ditemukan indikasi penyakit.

Salah satu inovasi dari program ini adalah sistem pengiriman hasil pemeriksaan yang dilakukan secara digital. Setelah darah diperiksa di laboratorium, hasilnya akan dikirim langsung ke ponsel peserta melalui aplikasi WhatsApp. Dengan cara ini, peserta tidak perlu kembali ke lokasi pemeriksaan untuk mengambil hasil, sehingga efisien waktu dan tenaga.


Kehadiran Wakil Wali Kota Kediri, Kh. Muhammad Qowimuddin Thoha, yang turut mengikuti pemeriksaan kesehatan menjadi bukti bahwa program ini menyentuh seluruh kalangan. "Ini langkah baik untuk membangun budaya hidup sehat di lingkungan pemerintahan dan masyarakat umum," ungkapnya.

RSUD Kilisuci mencatat, sebagian besar peserta yang mengikuti pemeriksaan berasal dari kalangan pegawai Pemkot dan masyarakat sekitar Balai Kota. Selain pemeriksaan, peserta juga mendapatkan paket vitamin untuk membantu menjaga imunitas tubuh.

Menurut dr. Endiani, penyakit seperti hiperkolesterolemia, diabetes melitus, dan hiperurisemia (asam urat tinggi) masih mendominasi temuan awal dari hasil skrining. Faktor gaya hidup pasif dan pola makan yang tidak seimbang menjadi penyebab utamanya. Oleh karena itu, CIP diharapkan tidak hanya menjadi ajang deteksi dini, tetapi juga edukasi kesehatan bagi masyarakat.

Salah satu peserta, Wahyu, staf dari Bagian Prokopim, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Program ini sangat membantu. Saya merasa diperhatikan sebagai pegawai dan sebagai warga. Apalagi tidak perlu repot kembali ke lokasi untuk ambil hasil, cukup tunggu kiriman dari WhatsApp. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut secara berkala,” katanya.

RSUD Kilisuci berharap program Come In Public ini bisa diadakan secara rutin sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif yang dicanangkan Pemerintah Kota Kediri. Dengan model layanan yang menjangkau langsung masyarakat, rumah sakit berharap dapat membentuk budaya cek kesehatan secara berkala sejak usia produktif.(red.AL)