KEDIRI,  tjahayatimoer.net – Di balik sejuknya udara pedesaan Desa Mojo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, terselip sebuah warung sederhana yang selalu ramai pengunjung. Namanya Warung Bu Liana, sebuah tempat makan khas rumahan yang jadi incaran para pecinta kuliner pedas, terutama penggemar tetelan sapi pedas dengan cita rasa nendang.

Berlokasi strategis di tepi jalan raya Mojo, tepatnya tak jauh dari Pondok Pesantren Al Falah, warung ini dikelilingi oleh hamparan sawah hijau yang menambah suasana makan menjadi lebih nyaman dan teduh. Meski bangunannya tidak mencolok, kelezatan masakannya membuat siapa saja ingin kembali.

“Saya awalnya cuma diajak teman, katanya tempat ini legendaris. Begitu coba, ternyata benar-benar enak. Dagingnya empuk, rasa pedasnya pas, bikin nagih,” kata Annisa, pengunjung asal Nganjuk yang baru pertama kali datang.

Senada dengan Annisa, Danang, seorang pelanggan dari Tulungagung, mengaku sering mampir ke Warung Bu Liana setiap kali menjenguk anaknya yang mondok. “Setiap ke Mojo, saya pasti sempatkan mampir. Tetelannya beda dari yang lain. Enak banget, dan harganya pun ramah di kantong,” tuturnya.

Tak hanya tetelan sapi pedas, Warung Bu Liana juga terkenal dengan aneka botok khas Jawa Timur, seperti botok ikan patin, lele, ayam, hingga botok tawon yang sudah mulai sulit ditemui di warung-warung biasa. Semua masakan dibuat sendiri oleh Bu Liana setiap pagi sebelum warung buka.

“Setiap hari kami bisa menjual 100 hingga 150 porsi. Selain warga sekitar, banyak juga pelanggan dari luar kota seperti Blitar, Madiun, bahkan Trenggalek yang datang hanya untuk makan di sini,” ungkap Bu Liana, pemilik warung yang telah berjualan sejak tahun 2008.

Menurutnya, rahasia kelezatan tetelan pedas di warung ini ada pada perpaduan daging yang empuk, rempah pilihan, dan takaran cabai yang seimbang. Dalam sehari, Bu Liana bisa menghabiskan sekitar 2–3 kilogram daging sapi dan 2 kilogram cabai rawit untuk menghasilkan rasa pedas yang khas dan konsisten.

“Kami memang ingin menjaga rasa yang khas Kediri, pedas tapi nikmat. Dan pastinya tetap terjangkau,” tambahnya.

Satu porsi tetelan sapi pedas hanya dibanderol Rp12.000, sementara untuk minuman seperti es degan dibanderol Rp5.000. Kombinasi rasa, harga, dan suasana membuat tempat ini menjadi langganan tidak hanya masyarakat sekitar, tapi juga keluarga santri, pekerja lapangan, hingga wisatawan kuliner yang penasaran dengan keunikan rasa khas Mojo.

Buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, warung ini bisa jadi pilihan tepat untuk mengisi perut selepas bepergian atau bersantai di tengah udara pedesaan. Lokasinya yang hanya berjarak 10 kilometer dari pusat Kota Kediri, membuatnya mudah diakses dan patut masuk daftar destinasi kuliner wajib coba.

Jadi, kalau sedang berada di Kediri dan ingin merasakan sensasi pedas yang benar-benar menggoda, Warung Bu Liana bisa jadi jawabannya. Sederhana, khas, dan penuh rasa – kuliner yang akan membuatmu rindu untuk kembali.(red.al)