KEDIRI,  tjahayatimoer.net  – Festival Kuno Kini 2024 baru berlangsung dua hari, namun semangat dan senyum para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berpartisipasi sudah terlihat cerah. Gelaran yang digelar di Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG) ini langsung mendongkrak pendapatan para pemilik stan, bahkan jauh melampaui hari biasa.

Salah satunya dirasakan Wiji Winarno, pemilik stan kuliner yang mencatat rekor penjualan sejak hari pertama. “Kemarin mulai produksi dari jam tiga sore sampai jam sembilan malam, laku 900 biji,” ungkapnya saat ditemui di lokasi.

Menurut Wiji, pendapatan dari Festival Kuno Kini mencapai Rp2,2 juta, dua kali lipat lebih tinggi dari hari biasa. "Kami bersyukur sekali ada acara seperti ini. Apalagi pengunjungnya ramai terus dari sore sampai malam,” ujarnya.

Cerita serupa datang dari Riski, penjual topi yang berada di zona permainan. Pemuda asal Jakarta ini mengaku terbantu dengan adanya festival. “Biasanya kalau jualan harian di tempat umum, paling dapat Rp200 ribu. Tapi di festival ini bisa sampai Rp1,5 juta dalam satu malam. Makanya saya memang selalu cari event seperti ini,” katanya.

Tak hanya makanan dan fesyen, perhiasan dari mutiara Lombok juga mencuri perhatian. Nike Hermawati, perajin perhiasan asal Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo, mengaku omzetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah hanya dalam dua hari.

“Untuk cincin saja sudah ada yang memesan dengan harga tertinggi Rp15 juta. Ada juga cincin couple Rp8,5 juta, gelang Rp275 ribu, dan bros Rp250 ribu,” terang wanita 48 tahun itu.

Nike memilih menggunakan mutiara asli dari Lombok, karena kualitasnya lebih unggul. “Saya pernah tinggal di sana, jadi tahu betul kualitas mutiaranya. Warnanya juga beragam, ada putih, pink, dan gold,” imbuhnya.

Menariknya, peminat kerajinan mutiara tak hanya dari kalangan atas. “Banyak juga anak muda yang mulai suka koleksi mutiara karena selain bisa langsung dipakai, nilai investasinya juga bagus,” jelas Nike.

Harga variatif jadi daya tarik tersendiri. Beberapa produk dijual dengan harga terjangkau, mulai dari cincin Rp100 ribu, gelang Rp150 ribu, kalung Rp375 ribu, hingga liontin Rp450 ribu. “Yang paling banyak dicari sih cincin dan bros,” tambahnya.

Nike juga menjamin seluruh mutiaranya asli. “Mutiara asli bisa digesek antar permukaannya. Kalau ada gesekan dan terasa kasar seperti serbuk, berarti itu asli,” terangnya sembari mempraktikkan cara mengenali keaslian.

Salah satu pengunjung, Lina (45), bahkan langsung terpikat saat melihat koleksi perhiasan yang dipajang. “Dari kejauhan sudah terlihat mengkilap. Saya langsung yakin ini dari Lombok, dan ternyata benar,” ujarnya sambil mencoba cincin mutiara yang ia incar.

257 Stan Meriahkan Festival, Pengunjung Padati SLG

Festival Kuno Kini merupakan gelaran kedua yang digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-1.221 Kabupaten Kediri dan HUT ke-26 Jawa Pos Radar Kediri. Tahun ini, terdapat 257 stan yang berpartisipasi, mulai dari pelaku UMKM, brand lokal hingga organisasi perangkat daerah (OPD).

Tak hanya belanja, pengunjung juga dimanjakan dengan beragam hiburan dan acara edukatif. Di panggung utama, tampil pertunjukan tari, musik gambus, fashion show, hingga grup band ODGJ yang dijadwalkan manggung malam ini.

Sementara di panggung kedua, diadakan workshop dan lomba-lomba tematik. Hari ini (24/5), akan berlangsung workshop dan lomba topeng bubur kayu yang disambut antusias para pengunjung muda dan keluarga.

Festival ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen Pemkab Kediri dalam mendorong kemajuan UMKM dan ekonomi kreatif lokal.

“Festival ini menjadi momentum penting untuk mempromosikan produk-produk unggulan Kediri sekaligus memberikan ruang bagi UMKM berkembang dan dikenal lebih luas,” tegasnya.

Festival Kuno Kini akan berlangsung hingga 1 Juni 2024, dan diprediksi akan semakin ramai menjelang akhir pekan. Jadi, pastikan kamu tak melewatkan keseruannya!

(red.al)