KEDIRI, tjahayatimoer.net – Performa Persik Kediri pada musim ini sejalan dengan tren penurunan jumlah penonton yang hadir di stadion. Penampilan tim yang kurang stabil dan kerap mengecewakan membuat daya tarik bagi penonton ikut menurun drastis.
Penurunan jumlah penonton ini tercermin jelas dari data penjualan tiket pertandingan yang terus merosot. Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri, Tri Widodo, menyampaikan bahwa ada berbagai faktor yang menjadi penyebab menipisnya animo masyarakat untuk menyaksikan langsung laga Persik.
Widodo, yang akrab disapa Widodo Hunter, menjelaskan bahwa sejumlah kejadian seperti siaran langsung pertandingan di televisi, trauma akibat tragedi Kanjuruhan, serta dampak pandemi COVID-19 menjadi alasan utama berkurangnya kehadiran penonton di stadion.
“Kami sangat berharap agar suporter tetap memberikan dukungan penuh kepada Persik Kediri. Jangan sampai penonton menyusut seperti musim ini. Idealnya minimal empat ribu orang yang datang menyemangati tim. Semoga performa Persik membaik sehingga semangat suporter juga ikut naik,” ungkapnya penuh harap.
Berdasarkan data dari PT Liga Indonesia Baru, jumlah penonton di tribun Stadion Brawijaya, Kota Kediri, belum pernah menembus angka enam ribu. Rekor tertinggi adalah 5.967 penonton saat Persik Kediri menghadapi PSS Sleman, dimana kehadiran suporter tamu turut mendorong peningkatan angka tersebut.
Namun, rata-rata jumlah penonton hanya berkisar sekitar dua ribu orang per pertandingan. Bahkan, pada laga melawan Madura United FC, jumlah penonton tercatat paling minim, yakni hanya 455 orang. Kondisi ini menjadi perhatian serius dan akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh oleh Panpel.
Selain masalah penonton, Persik Kediri juga menghadapi sejumlah kendala lain saat menjalani laga kandang. Saat menjamu PSS Sleman, hujan deras menyebabkan kondisi lapangan Stadion Brawijaya menjadi sangat becek dan menyulitkan permainan.
Tidak hanya itu, saat melawan Persis Solo dan Dewa United, terjadi insiden pemadaman lampu yang membuat pertandingan harus terhenti sementara. Akibat insiden tersebut, Persik mendapatkan sanksi untuk memindahkan laga kandang berikutnya ke Stadion Soepriadi, Kota Blitar, yakni saat menghadapi PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Widodo menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi komprehensif terkait penurunan penonton dan kendala lain yang dialami selama musim ini. “Kami ingin mencari solusi terbaik agar pengalaman menonton di stadion bisa lebih nyaman dan menarik, serta memulihkan kepercayaan suporter untuk datang langsung mendukung Persik,” pungkasnya.(red.a)
0 Komentar