KEDIRI, tjahayatimoer.net – Telur bukan sekadar bahan makanan murah meriah yang mudah ditemukan di pasar atau warung terdekat. Lebih dari itu, telur adalah sumber protein lengkap yang memiliki peran penting dalam menunjang kebutuhan gizi sehari-hari masyarakat Indonesia.
Namun, di antara banyak jenis telur, dua jenis yang sering menjadi perbincangan karena nilai gizi dan keunggulannya adalah telur ayam omega dan telur ayam kampung. Meski sama-sama dianggap lebih sehat dibandingkan telur ayam ras biasa, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam kandungan nutrisi, cara produksi, serta manfaat bagi kesehatan.
Telur Ayam Omega: Kaya Omega-3 dan Vitamin D
Telur ayam omega diperoleh dari ayam yang diberi pakan khusus tinggi kandungan asam lemak omega-3, seperti biji chia, biji rami, atau minyak ikan. Kandungan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung, menurunkan kolesterol jahat, serta membantu fungsi otak dan suasana hati.
Selain omega-3, telur ini juga mengandung vitamin D dalam kadar tinggi. Vitamin D dikenal penting dalam pembentukan tulang yang kuat, mencegah osteoporosis, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Salah satu ciri khas telur ayam omega adalah warna kuning telurnya yang cenderung oranye cerah—sebuah indikasi tingginya kandungan nutrisi. Ukurannya pun relatif lebih besar, dengan cangkang tebal dan warna cokelat tua yang tampak premium.
Meski harganya lebih mahal dibandingkan telur biasa, banyak konsumen yang rela mengeluarkan uang lebih demi manfaat kesehatannya. Telur ini juga sangat cocok untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil, hingga lansia yang membutuhkan asupan gizi lebih kompleks.
Telur Kampung: Alami, Gurih, dan Tinggi Protein
Sementara itu, telur ayam kampung berasal dari ayam yang dipelihara secara tradisional, biasanya dibiarkan hidup bebas dan diberi pakan alami seperti dedaunan, biji-bijian, hingga serangga kecil. Metode ini membuat kualitas telur lebih alami, rasa lebih gurih, dan teksturnya padat.
Telur kampung dikenal memiliki kadar protein yang tinggi serta lemak jenuh baik yang berguna untuk stamina tubuh. Cangkangnya berwarna putih dengan ukuran yang lebih kecil dan bentuk agak kerucut—menjadi ciri khas yang mudah dikenali.
Dari segi rasa, banyak yang menilai telur kampung lebih ‘enak’ dan cocok digunakan dalam masakan rumahan maupun kuliner tradisional. Tak heran jika telur kampung masih menjadi primadona di kalangan ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner lokal.
Namun karena produksinya lebih lambat dan proses pemeliharaannya lebih rumit, harga telur kampung juga cenderung lebih mahal di pasaran.
Mana yang Lebih Baik?
Tak bisa disimpulkan secara mutlak bahwa satu lebih baik dari yang lain, karena semuanya tergantung pada kebutuhan dan tujuan konsumsi. Bila mengutamakan manfaat kesehatan jantung dan fungsi otak, maka telur omega bisa jadi pilihan tepat. Namun, jika mencari telur dengan cita rasa alami dan protein tinggi, maka telur kampung adalah jawabannya.
Ahli gizi juga menyarankan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis telur saja. Mengonsumsi kedua jenis telur ini secara bergantian dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh secara menyeluruh.
"Yang terpenting adalah cara pengolahan dan penyimpanan. Telur sebaiknya dimasak dengan suhu sedang dan tidak terlalu lama, agar kandungan gizi seperti vitamin dan omega-3 tidak rusak," ujar seorang ahli gizi di RSUD Gambiran Kota Kediri.
Penyimpanan telur pun sebaiknya dilakukan di tempat sejuk dan tidak lembap agar kesegarannya terjaga. Telur yang sudah retak atau berbau sebaiknya tidak dikonsumsi karena bisa berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.
Kedua jenis telur ini memang berbeda, tetapi sama-sama memberikan kontribusi besar terhadap pola makan sehat masyarakat. Dengan konsumsi yang tepat dan bijak, telur bisa menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang murah, praktis, dan bergizi.
"Jadi, tak perlu bingung memilih antara telur ayam omega atau telur kampung. Keduanya sehat, selama dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan benar," tutup ahli gizi tersebut.(RED.AL)
0 Komentar