Kota, tjahayatimoer.net  – Raffi Farid Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, berkunjung ke Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan kemarin siang. Dalam kesempatan itu, suami Nagita Slavina tersebut mengajak para santri agar lebih memahami dan memanfaatkan teknologi digital.

Raffi tiba di kompleks pondok pesantren sekitar pukul 13.00 WIB dan disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Al Amien, Kiai Anwar Iskandar. Keduanya mengadakan perbincangan santai selama hampir satu jam sebelum Raffi naik ke panggung untuk menyapa ratusan santri yang mengikuti acara Halakah Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok.

Dalam sambutannya, Raffi menekankan pentingnya santri untuk melek teknologi digital, khususnya platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Youtube.

“Santri pondok pesantren harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi. Media sosial bukan hanya hiburan, tetapi juga alat untuk menyebarkan hal-hal positif,” ujar Raffi.

Ia mencontohkan kisah seorang pemuda yang aktif membersihkan masjid hingga viral di media sosial dan akhirnya mendapat undangan berhaji gratis dari pemerintah Arab Saudi. “Ini bukti nyata bahwa media sosial bisa membuka peluang besar jika digunakan dengan benar,” tambah Raffi.

Raffi juga mengajak para santri untuk membuat konten positif, misalnya tentang aktivitas belajar mengaji dan kehidupan sehari-hari di pesantren. “Viralkan juga sosok gus dan ning dengan nilai-nilai kebaikan mereka agar dikenal luas,” pesannya.

Menurut Raffi, kegiatan seperti Halakah Gernas Ayo Mondok sangat layak dipromosikan di media sosial karena dapat mengedukasi masyarakat tentang kehidupan di pondok pesantren yang selama ini kurang terekspos.

Dalam kesempatan tersebut, Raffi menyampaikan dukungannya terhadap Gernas Ayo Mondok yang diluncurkan di Ponpes Al Amien. “Pondok pesantren mengajarkan prinsip dasar kehidupan secara komprehensif, tidak hanya ilmu agama tapi juga adab,” puji Raffi.

Pengasuh Ponpes Al Amien, Kiai Anwar Iskandar, menuturkan bahwa transformasi digital di pesantren perlu kolaborasi karena para gus dan ning lebih fokus pada pengajaran santri.

“Gus Raffi, di sini para gus dan ning sibuk mendidik santri. Untuk melek digital, kolaborasi sangat penting,” ujar Gus War, sapaan akrab Kiai Anwar, sambil tersenyum ke arah Raffi.

Gus War juga bercanda bahwa pengikut Raffi di media sosial jauh lebih banyak dibandingkan jumlah santri di pondok. “Gus Raffi ini punya puluhan juta santri di dunia maya,” katanya disambut tawa Raffi.

Ia menambahkan, santri harus mampu menyaring dan menciptakan konten bernilai positif serta tidak terpancing dengan konten negatif tentang pesantren. “Mari isi dunia digital dengan hal-hal positif,” tegasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, juga hadir membuka halakah dan menyambut Raffi Ahmad saat tiba. “Acara ini dihadiri oleh 600 Bu Nyai dan Pak Kiai dari seluruh Jawa Timur. Kami mendukung penuh diskusi terkait persoalan pondok pesantren,” ujar Vinanda.

Dengan dorongan seperti ini, diharapkan santri lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan media digital sebagai sarana pengembangan diri dan dakwah positif.(red.aL)