Lamongan, tjahayatimoer.net   –Menyambut Liga 2 musim 2025/2026, Persela Lamongan bergerak cepat dengan melakukan pembenahan menyeluruh terhadap komposisi skuad. Pelatih kepala Aji Santoso memastikan bahwa tidak satu pun legiun asing musim lalu yang dipertahankan.

Sebaliknya, Aji lebih memilih untuk merombak skuad dengan dominasi wajah-wajah baru. Ia menegaskan hanya lima pemain lokal dari musim sebelumnya yang tetap akan mengenakan seragam Laskar Joko Tingkir musim depan.

“Dari musim lalu, hanya lima pemain lokal yang kami pertahankan. Sementara pemain asing semuanya baru. Kami mulai dari awal,” terang Aji saat ditemui usai sesi latihan tim, Senin (26/5/2025).

Walau enggan membeberkan secara rinci nama-nama pemain yang tetap dipertahankan, Aji menekankan bahwa pemilihan tersebut sudah melalui evaluasi teknis yang matang dan didasarkan pada kebutuhan taktik yang disesuaikan dengan target musim depan.

Dalam proses perombakan tim, pelatih yang juga pernah menangani Timnas Indonesia itu mengaku terus menjalin komunikasi intensif dengan manajemen klub. Ia menyebut telah tercapai kesepakatan untuk memberikan waktu persiapan dua bulan sebelum kompetisi resmi bergulir.

“Kita sudah sepakati dengan manajemen, dua bulan masa persiapan cukup ideal agar pemain bisa memahami sistem permainan yang akan kami terapkan,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada perombakan pemain senior, Aji Santoso juga menaruh perhatian serius pada pemenuhan regulasi Liga 2 yang mewajibkan setiap tim menyertakan minimal lima pemain berusia di bawah 21 tahun (U-21) dan memberi mereka menit bermain minimal 90 menit per laga.

Namun, bagi Aji, aturan tersebut bukanlah beban semata. Ia justru memandangnya sebagai peluang untuk mencetak bintang muda masa depan.

“Saya tidak ingin pemain U-21 hanya jadi formalitas. Harus siap bertanding dan kalau bisa masuk skuad utama,” jelasnya dengan tegas.

Komitmen Aji terhadap pengembangan pemain muda bukan hanya sekadar retorika. Ia telah terbukti kerap memberikan panggung kepada pemain belia dalam perjalanan kepelatihannya.

Salah satu kisah suksesnya adalah Faris Adit Saputra, yang semula bermain di Liga 4 bersama Persiba Bantul. Aji membawa Faris ke PSPS Riau, dan kini pemain muda tersebut dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia serta dikabarkan akan bergabung dengan Borneo FC.

“Faris saya bawa dari Liga 4, saya beri kepercayaan. Sekarang dia dipanggil timnas dan kabarnya ke Borneo FC. Jadi pemain muda harus punya mental untuk bersaing, bukan hanya mengisi kuota,” lanjut Aji.

Dengan arah pembangunan tim yang lebih segar dan komitmen untuk memaksimalkan potensi muda, Persela Lamongan menunjukkan ambisinya bukan hanya untuk bersaing di Liga 2, namun juga menjadi laboratorium pengembangan bakat nasional yang berkualitas.

Persela kini bersiap tampil lebih solid dan penuh semangat baru, menyongsong musim kompetisi dengan target lebih tinggi dan tekad kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.(red.a)