Jakarta, tjahayatimoer.net – Stroke yang dahulu identik dengan lansia, kini makin sering ditemukan pada kelompok usia produktif. Para ahli mengungkapkan, tren ini bukan lagi sekadar fenomena langka. Di lapangan, kasus stroke pada usia 30-an semakin sering ditemui oleh para dokter.
dr Ricky Gusanto Kurniawan, SpN, SubspNIIO (K), FINR, seorang neurolog dari Mayapada Hospital, menyampaikan keprihatinannya terhadap perubahan tren ini. Menurutnya, pasien muda yang mengalami stroke kerap datang dengan faktor risiko yang sebenarnya bisa dicegah sejak dini.
“Banyak kok pasien-pasien usia muda, usia 30-an, udah kena stroke, udah serangan jantung. Bukan cuma satu dua orang, tapi banyak,” ujar dr Ricky saat diwawancarai detikcom, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, penyakit stroke tidak datang begitu saja. Umumnya, terdapat faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas yang tidak dikendalikan dengan baik. Selain itu, kebiasaan merokok dan pola tidur yang berantakan juga kerap menjadi pemicu.
“Yang sering terjadi, mereka ini sudah hipertensi sejak remaja, tapi tidak pernah kontrol, tidak minum obat, merasa sehat-sehat saja. Padahal itu seperti bom waktu,” katanya menambahkan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, perlu meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya gaya hidup sehat. Aktivitas fisik yang minim, konsumsi makanan tinggi garam dan lemak jenuh, serta stres kronis di usia muda semakin memperparah risiko penyakit degeneratif.
dr Ricky juga mengingatkan bahwa meski seseorang merasa memiliki gaya hidup sehat, risiko stroke tetap ada bila ada faktor genetik atau kondisi medis tersembunyi.
“Misalnya, ada pasien yang hidupnya sehat, makan dijaga, olahraga rutin, tapi tetap kena stroke. Saat kita evaluasi, ternyata dia punya kelainan jantung bawaan atau darahnya terlalu kental. Jadi memang harus dicek secara menyeluruh,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa edukasi dan deteksi dini harus ditanamkan sejak remaja. Pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, dan profil lipid secara berkala seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup modern—bukan hanya dilakukan saat sudah sakit.
“Kita harus ubah mindset bahwa stroke itu penyakit orang tua. Karena sekarang, banyak orang muda yang tumbang duluan karena gaya hidupnya sendiri. Jangan tunggu sampai sakit untuk peduli,” tegasnya.
dr Ricky juga berharap agar pemerintah dan tenaga medis lebih aktif dalam kampanye kesehatan preventif. “Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, kita akan menghadapi generasi muda yang sakit-sakitan, dan itu ancaman serius bagi produktivitas bangsa,” pungkasnya.(red.al)
0 Komentar