MADINAH, tjahayatimoer.net– Kekhawatiran akan kemungkinan kendala saat keberangkatan menuju Tanah Suci akhirnya tidak terbukti. Rombongan jemaah haji asal Kabupaten Kediri yang tergabung dalam kloter 45 dan 46 berhasil menempuh perjalanan dengan lancar tanpa hambatan berarti.
Seluruh jemaah ditempatkan di hotel sesuai dengan kelompok keberangkatan mereka. Jemaah kloter 45 menempati As’saara Golden Hotel, yang berlokasi sekitar 500 meter di sebelah barat Pintu Assalam Masjid Nabawi, sedangkan jemaah kloter 46 tinggal di Grand Plaza Madina, hanya berjarak 100 meter dari Pintu 339 Masjid Nabawi.
“Syukur alhamdulillah, semua jemaah bisa berkumpul di hotel yang sama. Fasilitas makan juga berjalan tertib, tidak ada yang ketinggalan. Makanannya enak, walaupun menurut kami kurang pedas,” ujar Ali Adenan, salah satu jemaah dari kloter 45 sambil tersenyum.
Di samping akomodasi yang memadai, kondisi cuaca di Kota Madinah cukup mendukung. Meskipun suhu tergolong tinggi, namun tidak mengganggu pelaksanaan ibadah. Bahkan, jemaah tetap bisa menjalankan salat serta turut mendoakan jemaah asal Nganjuk yang wafat seusai salat Isyak.
Tingginya jumlah jemaah dari berbagai negara membuat suasana di Masjid Nabawi selalu padat. Setiap waktu salat fardhu, jemaah meluber hingga ke jalanan sekitar masjid. Terutama pada salat Jumat (16/5), keramaian mencapai puncaknya.
“Saya sudah tiba di masjid pukul 09.00 pagi. Hampir saja tidak kebagian tempat karena masjid sudah penuh. Untungnya masih bisa masuk,” ucap Ali Adenan dengan nada lega.
Kepadatan itu membuat para petugas keamanan, atau askar, harus bekerja ekstra. Mereka sibuk mengarahkan jemaah ke area yang masih longgar, lalu langsung menutup akses ketika lokasi sudah tak lagi bisa menampung.
Salat Jumat baru dimulai pada pukul 12.18 Waktu Arab Saudi (WAS), tetapi sejak pukul 10.00 tempat sudah benar-benar sesak.
Sementara itu, jemaah yang telah tiba lebih dulu di Makkah kini fokus menjalani rangkaian ibadah wajib dan sunnah. Selain melaksanakan salat lima waktu di Masjidil Haram, jemaah juga mengisi waktu dengan ziarah religi dan city tour ke sejumlah tempat bersejarah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Kediri, Achmad Faiz, menyampaikan bahwa jemaah yang sudah di Makkah sejak Rabu (14/5) secara umum dalam keadaan sehat dan siap mengikuti seluruh rangkaian ibadah.
“Selain ibadah utama, beberapa jemaah juga mengikuti kegiatan pembinaan manasik, zikir bersama, serta ziarah ke tempat-tempat bersejarah. Semuanya berjalan tertib,” jelasnya.
Namun, berbeda dengan di Madinah yang hotelnya berada cukup dekat dengan Masjid Nabawi, jemaah yang di Makkah harus menempuh perjalanan dengan bus untuk mencapai Masjidil Haram karena jarak hotel yang lebih jauh.
Mohamad Saiful, jemaah dari kloter 6 Kabupaten Kediri, mengungkapkan bahwa untuk masuk ke Masjidil Haram, ia harus menunjukkan paspor dan visa, karena hingga kini belum menerima kartu Nusuk yang merupakan salah satu syarat utama untuk mengakses layanan selama ibadah haji.
“Kalau belum ada kartu Nusuk, beberapa layanan tidak bisa dipakai. Tapi alhamdulillah, proses ibadah tetap berjalan,” jelasnya.
Hari ini (17/5), Saiful bersama rombongan dijadwalkan mengikuti ziarah ke beberapa lokasi penting di Kota Makkah. Di antaranya Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Jamarat Mina, Gua Hira, Masjid Jin, hingga Jannatul Ma’la.
Karena suhu di Makkah bisa mencapai 44 derajat Celsius, jemaah diimbau untuk menjaga kondisi tubuh dengan membawa air minum dingin, menggunakan kacamata hitam, dan payung saat menjalani rangkaian ziarah.
“Kami diminta tetap menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri jika merasa lelah. Panitia haji juga terus mengingatkan kami agar disiplin mengikuti arahan,” pungkas Saiful.(red.a)
0 Komentar