KEDIRI, tjahayatimoer.net – Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) kembali menunjukkan tren penguatan pada Rabu, 21 Mei 2025, mencatat kenaikan signifikan setelah sempat mengalami penurunan di awal pekan.
Pantauan harga terbaru menunjukkan bahwa emas Antam melonjak Rp23.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp1.871.000 menjadi Rp1.894.000 per gram. Kenaikan serupa juga terjadi pada harga buyback (harga jual kembali ke Antam) yang kini berada di level Rp1.738.000 per gram, naik dari posisi sebelumnya di Rp1.715.000 per gram.
Lonjakan ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar global, meningkatnya permintaan aset safe haven, serta spekulasi kebijakan suku bunga oleh bank sentral utama dunia.
“Pergerakan harga emas saat ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor geopolitik, fluktuasi nilai tukar, serta minat investor yang kembali mengalihkan portofolio ke logam mulia sebagai bentuk lindung nilai,” ujar seorang analis pasar di Jakarta.
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini, 21 Mei 2025:
0,5 gram : Rp 997.000
1 gram : Rp 1.894.000
2 gram : Rp 3.728.000
3 gram : Rp 5.567.000
5 gram : Rp 9.245.000
10 gram : Rp 18.435.000
25 gram : Rp 45.962.000
50 gram : Rp 91.845.000
100 gram : Rp 183.612.000
250 gram : Rp 458.765.000
500 gram : Rp 917.320.000
1000 gram: Rp 1.834.600.000
Permintaan Lokal Meningkat, Investasi Emas Masih Dilirik
Selain dipengaruhi pasar global, lonjakan harga ini juga sejalan dengan meningkatnya permintaan emas di pasar domestik menjelang pertengahan tahun. Banyak masyarakat memanfaatkan emas sebagai instrumen tabungan jangka panjang yang dianggap lebih stabil dibandingkan instrumen keuangan lainnya.
“Emas tetap menjadi pilihan populer di tengah fluktuasi pasar saham dan nilai tukar rupiah yang belum stabil. Dengan tren kenaikan saat ini, banyak investor ritel mulai kembali menambah portofolio emas fisik,” ungkap salah satu pemilik toko emas di Kediri.
Waspadai Volatilitas, Tetap Cermati Momentum
Kendati harga emas tengah menguat, para analis mengingatkan bahwa volatilitas masih tinggi dan perubahan arah bisa terjadi sewaktu-waktu, tergantung pada perkembangan data ekonomi global dan dinamika geopolitik.
Para investor disarankan untuk tetap cermat membaca tren jangka menengah, serta mempertimbangkan diversifikasi instrumen investasi agar lebih aman dalam menghadapi risiko pasar.(red.al)
0 Komentar