tjahayatimoer.net – Kota Batu – Dua kejadian beruntun yang terjadi di kawasan wisata Kota Batu, yakni insiden di Jatim Park 1 dan kebakaran di Museum Angkut, memicu kekhawatiran publik terhadap standar keselamatan dan perawatan wahana wisata. Kedua lokasi tersebut merupakan bagian dari Jatim Park Group, yang dikenal sebagai destinasi unggulan bagi wisata keluarga di Jawa Timur.
Menanggapi hal ini, pengamat pariwisata dari Universitas Brawijaya, Faidlal Rahman, menilai pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap operasional dan manajemen risiko di sektor wisata, khususnya wahana permainan dan atraksi yang menyangkut keselamatan pengunjung.
“Setiap wahana, terutama yang bersifat mekanik atau menantang adrenalin, harus melewati proses pengecekan rutin dan teliti sebelum dioperasikan. Apalagi yang berisiko terkena hujan atau cuaca ekstrem, karena bisa menyebabkan karat dan malfungsi,” ujar Faid pada Rabu (14/5/2025), dilansir dari detikjatim.
Ia menekankan bahwa proses pemeliharaan tidak boleh dianggap sebagai formalitas belaka, melainkan menjadi prosedur wajib harian yang harus dilaksanakan dengan disiplin. “Bukan hanya mengejar keuntungan atau menghadirkan hiburan bagi wisatawan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Ini menyangkut nyawa dan kenyamanan pengunjung,” tambahnya.
Lebih lanjut, Faid juga menyoroti peran Pemerintah Kota Batu dalam pengawasan usaha pariwisata. Menurutnya, Pemkot tak boleh hanya berperan sebagai fasilitator promosi, tetapi juga harus menjadi pengawas aktif terhadap kelengkapan izin dan penerapan standar operasional di lapangan.
“Setiap tempat wisata di Batu harus memiliki perizinan lengkap dan memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan oleh lembaga berwenang. Dan yang lebih penting, standar itu harus dipatuhi secara konsisten, bukan hanya saat awal pengurusan izin saja,” ungkapnya.
Ia mengingatkan bahwa sertifikat atau standar usaha hanyalah alat, namun komitmen untuk menerapkannya secara berkelanjutan adalah yang paling esensial. “Kalau sudah dapat sertifikasi tapi tidak dijalankan, sama saja menipu publik,” tandasnya.
Masyarakat pun kini menanti langkah konkret dari pengelola wisata dan Pemkot Batu, agar insiden serupa tidak terulang kembali dan wisata Kota Batu tetap menjadi destinasi yang aman, menyenangkan, serta terpercaya.
0 Komentar