Surabaya, tjahayatimoer.net – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi memperkenalkan jajaran manajemen terbaru dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di kantor pusat, Kamis (22/5). Struktur organisasi kali ini membawa warna baru untuk memperkuat kinerja dan peran strategis Bank Jatim sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam struktur baru ini, Winardi Legowo dipercaya sebagai Direktur Utama. Ia akan didampingi oleh Arief Wicaksono sebagai Wakil Direktur Utama — posisi baru yang dibentuk sebagai respons terhadap proses Kelompok Usaha Bank (KUB) yang telah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta untuk mempercepat integrasi dengan BPR se-Jawa Timur.
Formasi lainnya mencakup Tonny Prasetyo sebagai Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah; Umi Rodiyah sebagai Direktur Kepatuhan; Wahyukusumo Wisnubroto untuk Direktur Keuangan, Treasury & Global Service; Arif Suhirman sebagai Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan; Wiweko Probojakti pada posisi Direktur IT Digital & Operasional; serta Wioga Adhiarma Aji sebagai Direktur Manajemen Risiko.
Pada jajaran Dewan Pengawas Syariah, KH Afifuddin Muhajir kembali dipercaya sebagai Ketua, didampingi oleh Prof. Muhammad Nasih, mantan Rektor Universitas Airlangga, dan Ir. Tahmid Mashudi sebagai anggota.
Komposisi Dewan Komisaris turut mengalami penyegaran, terdiri dari Adi Sulistyowati (Komisaris Utama Independen), Adhy Karyono, Muhammad Mas’ud, Dadang Setiabudi, Asri Agung Putra, dan Nurul Ghufron yang masing-masing menjabat sebagai Komisaris Independen.
Bank Jatim sebagai Pilar Transformasi Daerah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya peran strategis Bank Jatim dalam mendukung agenda transformasi ekonomi Jawa Timur menuju "Gerbang Baru Nusantara" — sebuah visi yang menempatkan Jatim sebagai pusat pertumbuhan baru Indonesia timur.
“Penambahan posisi Wakil Direktur Utama ini merupakan langkah konkret untuk mempercepat sinergi kelembagaan, khususnya dalam menyambut era baru transformasi ekonomi berbasis digital, inklusi keuangan, dan kolaborasi antar entitas daerah,” ujar Khofifah.
Khofifah juga menekankan bahwa RUPS bukan sekadar forum pertanggungjawaban, melainkan ajang refleksi atas peran Bank Jatim dalam menggerakkan mesin ekonomi provinsi dan menciptakan konektivitas lintas sektor.
Menurutnya, Bank Jatim memiliki peran krusial dalam mendanai proyek-proyek strategis seperti kawasan industri, pelabuhan, transportasi terintegrasi, dan infrastruktur maritim. "Bank Jatim bukan hanya entitas finansial, tetapi aktor pembangunan yang harus hadir di setiap denyut pembangunan daerah," tegasnya.
Jatim: Magnet Ekonomi Kawasan Timur
Khofifah menyebutkan bahwa Jawa Timur kini berperan sebagai episentrum ekonomi regional. Dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% pada 2024 (year-on-year), provinsi ini mencatatkan diri sebagai kontributor terbesar kedua terhadap PDB nasional.
“Tren positif ini juga didorong oleh lonjakan investasi yang pada 2024 mencapai Rp147,3 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya. Ini adalah hasil sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan seperti Bank Jatim,” tambahnya.
Ia juga memuji program unggulan seperti GASPOL UMKM (Gerakan Solusi Permodalan) yang dianggap sebagai inisiatif nyata untuk menggerakkan ekonomi akar rumput dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil.
Kinerja Bank Jatim 2024 Solid dan Optimistis
Dari sisi kinerja, Bank Jatim mencetak Laba Bersih sebesar Rp1,281 triliun, tertinggi di antara seluruh BPD di Indonesia. Hal ini mencerminkan fundamental keuangan yang kuat dan efisiensi operasional yang terjaga.
Total aset tumbuh 13,76% menjadi Rp118,142 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp90,016 triliun, serta Kredit yang Disalurkan (KYD) naik signifikan menjadi Rp75,353 triliun — mencerminkan kepercayaan publik yang tinggi dan keberpihakan Bank Jatim terhadap sektor produktif.
Komitmen Kepemimpinan Baru
Direktur Utama Bank Jatim, Winardi Legowo, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. “Kami siap melanjutkan capaian sebelumnya dan melakukan inovasi agar Bank Jatim tetap menjadi kebanggaan daerah dan mitra strategis pembangunan,” ujarnya.
Dengan struktur manajemen baru, visi ekonomi yang jelas, serta komitmen pada keberlanjutan, Bank Jatim bersiap melangkah lebih jauh sebagai bank pembangunan daerah yang bukan hanya sehat secara finansial, tapi juga inklusif, inovatif, dan berdampak luas bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia timur.(red.aL)
0 Komentar