Kediri,  tjahayatimoer.net  – Headphone kini bukan lagi sekadar perangkat pemutar musik, tetapi telah berevolusi menjadi alat personal yang mampu menciptakan ketenangan di tengah dunia yang bising. Salah satu inovasi paling mencolok adalah teknologi AI Noise Cancellation—fitur yang menjanjikan “keheningan buatan” dengan bantuan kecerdasan buatan. Namun, di balik kecanggihannya, muncul satu pertanyaan besar: benarkah fitur ini worth it untuk dimiliki?

Teknologi yang Mendengar Lebih dari Sekadar Suara

Jika sebelumnya teknologi noise cancelling hanya sebatas meredam suara, kini AI Noise Cancellation (AI NC) mengubah cara headphone merespons lingkungan. Dengan chip dan algoritma pintar, fitur ini bisa membedakan suara mesin pesawat, obrolan orang di kafe, hingga suara angin di jalan, lalu mengatur peredaman secara otomatis. Artinya, headphone-mu bisa "menyesuaikan diri" tergantung situasi.

Teknologi ini tidak hanya pasif seperti Passive Noise Cancellation (PNC) yang mengandalkan fisik bantalan telinga, atau Active Noise Cancellation (ANC) yang menciptakan gelombang lawan dari suara bising, tetapi lebih pintar—AI NC mampu belajar dari kebiasaanmu.

Pengalaman Nyata dari Pengguna

Beberapa model papan atas seperti Sony WH-1000XM5, Bose QuietComfort Ultra, dan AirPods Max bahkan sudah dilengkapi dengan adaptive sound control. Misalnya:

  • Saat di bandara, suara latar seperti pengumuman tetap terdengar walau deru mesin pesawat menghilang.

  • Di kafe ramai, AI menciptakan ruang dengar hening namun tidak sepenuhnya "menutup dunia luar".

  • Saat berjalan, suara kendaraan diredam, tapi suara klakson tetap disaring agar tak membahayakan.

Bagi para pekerja jarak jauh, mahasiswa, traveler, hingga pencinta musik, fitur ini bisa jadi “penyelamat fokus” yang sesungguhnya.

Tapi... Apakah Cocok untuk Semua Orang?

Sayangnya, tidak semua pengguna akan mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi ini. Ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan:

  • Harga selangit: Rata-rata headphone dengan fitur AI NC dibanderol di atas Rp 4 juta, bahkan beberapa model flagship bisa tembus Rp 10 juta.

  • Boros baterai: Kombinasi Bluetooth, ANC, dan AI NC aktif membuat konsumsi daya jadi tantangan tersendiri.

  • Terlalu canggih untuk kebutuhan sederhana: Jika kamu hanya mendengar musik saat jogging santai atau menonton film di rumah, fitur ini mungkin terasa “overkill”.

Layak Beli atau Tidak?

Jawabannya tergantung gaya hidupmu. Bila kamu sering berada di lingkungan ramai dan butuh konsentrasi tinggi atau menikmati audio dalam kualitas terbaik tanpa gangguan, maka headphone dengan AI NC bisa menjadi investasi jangka panjang yang sangat berharga.

Namun jika aktivitasmu lebih sering di ruang tenang dan penggunaan headphone hanya untuk hiburan ringan, maka membeli model standar yang lebih ramah kantong akan lebih masuk akal.

Lebih dari Sekadar Suara, Ini Tentang Ketenangan

Di tengah ritme hidup yang cepat dan penuh distraksi, kehadiran teknologi seperti AI Noise Cancellation bukan hanya soal kualitas audio, tetapi tentang menciptakan ruang tenang untuk diri sendiri. Dan kadang, yang paling kita butuhkan dari sebuah perangkat audio bukan suara yang lebih keras, tapi hening yang lebih dalam.(red.al)